PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN ADMINISTRASI UMUM PADA PT PLN (PERSERO) AREA BANDUNG
Abstract
Permasalahan peningkatan kinerja erat kaitannya dengan permasalahan bagaimana memotivasi karyawan, bagaimana pengawasan dilakukan, dan bagaimana cara mengembangkan budaya organisasi yang efektif serta bagaimana menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif, agar karyawan dapat dan mau bekerja secara optimal, sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Budaya organisasi juga berkaitan erat dengan pemberdayaan karyawan (employee empowerment) di suatu perusahaan, setiap perusahaan mengharapkan terciptanya rasa kekeluargaan antara anggota yang satu dengan yang lain dan akhirnya dapat berpengaruh pada peningkatan kinerja secara optimal di dalam perusahaan tersebut. Ada beberapa komponen Budaya Organisasi yang diterapkan pada PT PLN (Persero).
Metode penelitian yang di gunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, menurut Sugiyono (2008:147) metode deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan metode deskriptif bertujuan menggambarkan benar tidaknya fakta – fakta yang ada serta menjelaskan tentang pengaruh antara varibel yang diselidiki dengan cara mengumpulkan data.
hasil uji validitas dan uji reliabilitas butir variabel Budaya Organisasi dan butir variabel Kinerja Karyawan di atas menunjukan bahwa terdapat tiga butir pernyataan dinyatakan tidak valid yaitu pada pertanyaan pernyataan nomor Y8,Y12, dan Y15 sehingga butir - butir pertanyaan pernyataan yang tidak valid akan dikeluarkan dari analisis selanjutnya karena memiliki nilai validitas kurang dari 0,30 validitas dinyatakan valid apabila nilai butir tersebut lebih besar dari 0,30 sedangkan uji reliabilitas dinyatakan reliable karena baik variabel X budaya organisasi maupun variabel Y kinerja karyawan memiliki nilai lebih besar dari 0,60.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa besarnya nilai korelasi sebesar 0,592 dan dijelaskan besarnya presentasi pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen. Dari output tersebut diperoleh Koefisien Determinasi (R2) sebesar 59,2% sedangkan sisanya 40,8% dipengaruhi oleh variabel lain.
Copyright (c) 2018 Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi )
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.