ANALISIS KESEIMBANGAN KEHIDUPAN-KERJA PADA DOSEN SEBUAH PERGURUAN TINGGI DI KOTA BANDUNG

  • Regina Deti Mulyo Harsono Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
  • Cindy Keziea Muntu Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
  • Maria Merry Marianti Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

Abstract

Keseimbangan kehidupan-kerja dinilai memiliki kontribusi pada kesejahteraan individu, tidak terkecuali bagi seorang akademisi. Pendapat tersebut didukung oleh berbagai hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tidak adanya keseimbangan kehidupan-kerja dapat merusak kesehatan dan kesejahteraan individu dan juga berpengaruh pada kinerja organisasi. Pembangunan berkelanjutan global dan nasional dalam dunia pendidikan memberikan tantangan yang signifikan bagi perguruan tinggi dan akademisi. Tanggung jawab pekerjaan di ruang kelas, tanggung jawab administrasi, program pengembangan diri seperti perolehan gelar yang lebih tinggi, publikasi penelitian berkala, menghadiri pertemuan akademik seperti konferensi dan seminar menjadi tantangan bagi akademisi untuk dapat menyeimbangan pekerjaan dan urusan pribadi/keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat keseimbangan kehidupan-kerja pada akademisi (dosen) sebuah Perguruan Tinggi yang berlokasi di Kota Bandung. Penelitian ini akan membedakan juga pendapat antara dosen pria dengan wanita, dan dosen yang berumur 25-39 tahun, 40-55 tahun, dan dosen yang berusia diatas 55 tahun. Penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif dengan melibatkan 31 orang dosen. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat keseimbangan kehidupan-kerja antara dosen pria dan dosen wanita. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara ketiga kelompok usia.

References

Allen, T. D., Herst, D. E., Bruck, C. S., & Sutton, M. (2000). Consequences associated with work-to-family conflict: a review and agenda for future research. Journal of Occupational Health Psychology, 5(2), 278–308. https://doi.org/10.1037/1076-8998.5.2.278
Byrne, U. (2005). Work-life balance: Why are we talking about it at all? Business Information Review, 22(1), 53–59. https://doi.org/https://doi.org/10.1177/0266382105052268
Deery, M., & Jago, L. (2009). A Framework for Work-Life Balance Practices: Addressing the Needs of the Tourism Industry. Tourism and Hospitality Research, 9(2).
Fisher, G. G., Bulger, C. A., & Smith, C. S. (2009). Beyond Work and Family: A Measure of Work/Nonwork Interference and Enhancement. Journal of Occupational Health Psychology, 14(4), 441–456. https://doi.org/10.1037/a0016737
Greenhaus, J. H., Ziegert, J. C., & Allen, T. D. (2012). When family-supportive supervision matters: Relations between multiple sources of support and work–family balance. Journal of Vocational Behavior, 80(2), 266–275. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.jvb.2011.10.008
Grzywacz, J. G., & Carlson, D. S. (2007). Conceptualizing Work—Family Balance: Implications for Practice and Research. Advances in Developing Human Resources, 9(4), 455–471. https://doi.org/10.1177/1523422307305487
Gunawan, G., Nugraha, Y., Sulastiana, M., & Hardig, D. (2019). Reliabilitas dan Validitas Konstruk Work-Life Balance di Indonesia. Jurnal Penelitian Dan Pengukuran Psikologi, 8(2). https://doi.org/https://doi.org/10.21009/JPPP.082.05
Halpern, D. F. (2005). How Time-Flexible Work Policies Can Reduce Stress, Improve Health, and Save Money. Stress and Health, 21, 157–168. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1002/smi.1049
Lasanowski, V. (2009). International student mobility: Status report.
Lau, K., & Marianti, M. M. (2024). Interference Vs Enhancement : Work-Life Balance Dimensions on Job Satisfaction and Turnover Intention. Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi (MEA), 8(1), 176–195. https://doi.org/10.31955/mea.v8i1.3651
Lekchiri, S., & Eversole, B. A. W. (2021). Perceived work-life balance: Exploring theexperiences of professional Moroccan women. Human Resource Development Quarterly, 32, 35–53. https://doi.org/10.1002/hrdq.21407
M.N., K., O, S. S., & A.H., N. N. (2017). Work-Life Balance Satisfaction among Academics in Public Higher Educational Sector. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 7(13). https://doi.org/10.6007/ijarbss/v7-i13/3181
Moore, F. (2007). Work-life balance: Contrasting managers and workers in an MNC. Employee Relations, 29(4), 385–399. https://doi.org/10.1108/01425450710759217
Noronha, S., & Aithal, P. S. (2019). Influence of Socio-Demographic Factors on Work Life Balance (WLB) Among Public University Teachers in Karnataka. SSRN Electronic Journal, January 2019. https://doi.org/10.2139/ssrn.3488756
Prayitno, D. (2014). SPSS 22 Pengolahan Data Terpraktis. Andi.
Ramakrishnan, R., & Salleh, N. M. (2019). Teacher’s Self-Efficacy: A Systematic Review. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 8(12). https://doi.org/10.6007/ijarbss/v8-i12/5448
Sekaran, U., & Bougie, R. (2013). Research Method for Business: A Skill Building Approach (6th ed.). John Wiley & Sons Ltd.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. CV Alfabeta.
Sujarweni, V. W. (2019). Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi. Pustaka Baru Press.
Voydanoff, P. (2005). Toward a Conceptualization of Perceived Work‐Family Fit and Balance: A Demands and Resources Approach. Journal of Marriage and Family, 67(4), 822–836. https://doi.org/10.1111/j.1741-3737.2005.00178.x
Waltman, J., & Sullivan, B. (2007). Creating and Supporting a Flexible Work-Life Environment for Faculty and Staff. Effective Practices for Acamedic Leaders, 1–16. www.Styluspub.com
Published
2024-12-23
How to Cite
Harsono, R., Muntu, C., & Marianti, M. (2024). ANALISIS KESEIMBANGAN KEHIDUPAN-KERJA PADA DOSEN SEBUAH PERGURUAN TINGGI DI KOTA BANDUNG. Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi (MEA), 8(3), 2673-2685. https://doi.org/10.31955/mea.v8i3.4803